17 Nov 2012

5 Pencetak Gol Tercepat dalam Sejarah di Liga Champions

0 komentar
 
Liga Champions adalah kompetisi besar sepakbola eropa. Semua klub di Liga-liga di negara eropa manapun, pasti selalu mengidamkan agar bisa merasakan atmosfer persaingan di Liga champions tersebut.

Uniknya, di sekian banyak pertandingan yang berlangsung, banyak tercipta gol berkelas maupun gol tercepat sekaligus. Kali ini saya akan menampilkan beberapa pencetak gol tercepat di Liga champions. Berikut daftar lima pemain sepakbola yang berhasil mencetak gol tercepat dalam sejarah Liga Champions.

1. 10 detik
Pencetak gol : Roy Makaay (Bayern Munich)
Pertandingan : Bayern Munich vs Real Madrid (07 Maret 2007)

2. 20.07 detik
Pencetak gol : Gilberto Silva (Arsenal)
Pertandingan : Arsenal vs PSV Eindhoven (25 September 2002)


3. 20.12 detik
Pencetak gol : Alessandro Del Piero (Juventus)
pertandingan : Juventus vs Manchester United (01 Oktober 1997)

4. 21 detik
Pencetak gol : Clarence Seedorf (AC Milan)
Pertandingan : AC Milan vs Schalke 04 (29 September 2005)

5. 24 detik
Pencetak gol : Alexander Pato (AC Milan)
Pertandingan : AC Milan vs Barcelona (14 September 2011)


Sumber
Readmore...

Unik, Ctrus Bola Transparan Pertama di Dunia

0 komentar
 

Bola ini terintegrasi dengan sistem deteksi interaktif yang berkomunikasi secara nirkabel melalui GPS / RFID dengan pusat kontrol di stadion mengubah warna untuk menampilkan permainan situasi kritis, seperti tujuan, offside, menendang kekuatan, kecepatan bola, memberikan transparansi dalam keputusan-keputusan seperti ‘tangan Tuhan’ dan yang lebih baru kontroversial Thierry Henry handball gol melawan Irlandia dan juga bisa terpantau jika bola ini melewati garis gawang atau di luar lapangan permainan.









Struktur Prinsip fungsional ‘CTRUS ‘ didasarkan pada sifat mekanik dari material, yaitu struktur batin (skelle-inti) dan luar tertanam net-shell, yang diperkuat elastomer untuk membuatnya lebih fleksibel dibandingkan dengan sepak bola biasa., Diklaim sebagai bola transparan pertama di dunia.

Sumber
Readmore...
16 Nov 2012

5 Tangan Pesepakbola yang Terusil dan Paling Dibenci

0 komentar
 
Dalam dunia sepak bola, “campur tangan” kaki dalam mencetak atau menggagalkan sebuah gol adalah kebenaran. Namun, jika pemain mencetak atau menggagalkan gol dengan tangannya menjadi kenyataan yang dibenci. Berikut 5 pemain paling dibenci lantaran campur tangannya dalam lahir atau menggagalkan sebuah gol.

1. Tangan Diego Maradona (Argentina)
Inggris vs Argentina, Perempat Final Piala Dunia 1986

Diego Armando Maradona menjadi public enemy penggila sepak bola di Inggris setelah gol “tangan Tuhan” dilakukannya ke gawang Peter Shilton di perempatfinal Piala Dunia 1986 Meksiko. Perjalanan Argentina semakin sempurna dengan merebut Piala Dunia untuk kedua kalinya. Sementara bagi Inggris, kejahatan Maradona menjadikannya tersingkir sekaligus mengubur impian The Three Lions untuk merebut gelar untuk kali kedua.

2. Tangan Thierry Henry (Prancis)
Irlandia vs Prancis, Play-off Piala Dunia 2010

Mimpi Irlandia untuk berlaga di Piala Dunia 2010 harus terkubur akibat ulah kapten Prancis, Thierry Henry. Dua kali handball dilakukan Henry sebelum mengirimkan umpan pada William Gallas dan berujung gol. Gol tersebut membuat Irlandia tersingkir di babak play-off karena kalah 2-1. Walaupun sudah melayangkan permintaanmaafnya, namun Henry tetap dianggap public enemy di seantero Irlandia.

3. Tangan Luis Suarez (Uruguay)
Ghana vs Uruguay, perempatfinal Piala Dunia 2010


Jika saja Luis Suarez tidak menahan bola dengan tangannya, bukan tidak mungkin, Ghana menorehkan sejarah untuk pertamakalinya tampil di semifinal Piala Dunia 2010. Namun sejarah yang seharusnya sudah dalam genggaman sirna ketika Luis Suarez menahan bola yang menuju ke gawangnya. Walaupun Ghana memperoleh penalti, namun tendangan Asamoah Gyan gagal, dan Uruguay menang melalui drama adu penalti untuk memastikan ke semifinal.

4. Tangan John Collins (Skotlandia)
Skotlandia vs Belanda, Penyisihan Grup Piala Eropa 1996

Belanda nyaris saja teringkir dari penyisihan grup Piala Eropa 1996 saat timnya hanya bermain imbang 0-0 melawan Skotlandia. Padahal dalam pertandingan tersebut sebuah tendangan Ronald de Boer sudah berada di garis gawang. Namun bola digagalkan John Collins dengan tangannya. Belanda akhirnya terselamatkan Inggris yang mengalahkan Skotlandia 2-0. Belanda lolos ke putaran final berkat unggul selisih gol atas Skotlandia.

5. Tangan Joe Jordan (Skotlandia)
Skotlandia vs Wales, Kualifikasi Piala Dunia 1977

Sebelum John Collins menggagalkan tendangan Ronald de Boer yang nyaris menjadi gol, tangan pemain Skotlandia yang menuai kebencian adalah Joe Jordan. Dalam babak play-off Piala Dunia 1978 di Anfield Stadium, Jordan melakukan handball di dalam kotak penalti Wales. Namun wasit Robert Wurtz (Prancis) menunjuk penalti untuk Skotlandia yang menduga pemain belakang Wales, David Jones yang melakukan handball. Jordan selaku penendang penalti menuntaskan tugasnya dengan baik, sekaligus mengubur mimpi Wales berlaga di FIFA World Cup Argentina 1978.

Sumber
Readmore...

Cikal Bakal Terciptanya Adidas

0 komentar
 
Sejarah merk sepatu yang sangat terkenal ini dimulai pada tahun 1920 oleh Adi (Adolf) Dassler di ruang cuci milik Ibunya. Waktu itu Adi Dassler membuat proyek kecil-kecilan dengan membuat sepatu olahraga. Karena tingginya kualitas sepatu yang dihasilkannya, akhirnya bisnis kecil-kecilan tersebut mulai membuahkan hasil. Pada tahun 1924, Adi Dassler dan saudaranya Rudolf Dassler mendirikan “Dassler Brothers OGH” yang nantinya menjadi cikal bakal Adidas sekarang.
Komitmen Adi Dassler pada kualitas, membawa Dassler Brothers sebagai produsen sepatu berkualitas tinggi, sehingga sering dipakai oleh atlit-atlit legendaris masa itu untuk Olimpiade. Puncak keterkenalan sepatu Dassler Brothers adalah ketika Jesse Owen menjadi atlit paling sukses pada Olimpiade Berlin pada tahun 1936 dengan mengenakan sepatu buatan Dassler.

Pada tahun 1948, Adi dan Rudolf memutuskan untuk berpisah dan masing-masing membuat merk sepatu sendiri. Rudolf membuat merk sepatu ‘Puma’ sedangkan Adi membuat merk ‘Adidas.’ Pengambilan nama Adidas berasal dari nama Adi Dassler dengan menggabungkan nama depan Adi dan satu suku kata nama belakang Dassler yakni ‘das’ sehingga menjadi kata ‘Adidas’. Sekadar informasi bahwa nama asli dari Adi Dassler adalah Adolf Dassler, tapi orang Jerman sering memanggil nama Adolf sebagai Adi.

Didukung oleh kemajuan bidang penyiaran dan pertelevisian, adidas menikmati keuntungan dari event olahraga seperti Olimpiade atau sepakbola, karena logo 3 stripes mereka mudah dikenali dari jauh. Ia pun mendafarkan logo 3 stripes sebagai trademark dari adidas. 3 stripes yang diciptakan agar kaki stabil, namun akhirnya menjadi logo.
Evolusi Logo Adidas

Penggunaan logo Adidas sendiri baru dipergunakan pada sekitar tahun 1948, pada saat dua bersaudara Dassler tersebut berpisah. Secara visual, logo Adidas hanya berupa huruf Adidas, dengan nama Adolf Dassler diatasnya serta ilustrasi sepatu ditengahnya. Dengan merk ini, sepatu buatan Adi Dassler mencapai titik kesuksesannya, dengan diakuinya merk sepatu Adidas diajang pesta olahraga dunia seperti Olimpiade Helsinki, Melbourne, Roma dan lainnya. Serta saat itu tim sepakbola Jerman menjadi juara dunia sepakbola dengan menggunakan sepatu Adidas.
Pada tahun 1972, logo Adidas mengalami perubahan yakni dengan menggunakan konsep ‘Trefoil Logo’, yaitu logo dengan visual tiga daun terangkai. Konsep tiga daun ini memiliki makna simbolisasi dari semangat Olimpiade yang menghubungkan pada 3 benua. Sejak saat itulah Adidas menjadi sepatu resmi yang dipergunakan pada even Olimpiade diseluruh dunia.
Akhirnya setelah bertahun-tahun berjaya dan mengalami liku-liku perkembangan usaha, pada tahun 1996, Adidas mengalami modernisasi dengan menerapkan konsep ‘We knew then – we know now’ yang kurang lebih menggambarkan kesuksesan masa lalu dan kejayaan hingga kini. Adapun logo baru yang digunakan secara visual berupa tiga balok miring yang membentuk tanjakan yang menggambarkan kekuatan, daya tahan serta masa depan. Sejak saat itu logo Adidas tidak pernah mengalami perubahan, serta masih berjaya hingga saat ini.

Sumber
Readmore...

10 Pelatih Sepakbola Bergaji Tinggi di Dunia

0 komentar
 
Pelatih berperan penting dalam kesuksesan tim sepak bola. Koran Italia La Gazzetta dello Sport mempublikasikan 10 pelatih sepak bola termahal di dunia. Di bawah ini adalah kesepuluh pelatih bergaji tinggi tersebut.
10. Arsene Wenger (4.8 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir di prancis 22 Oktober 1949. Merupakan rival abadi Fergusson baik di media maupun di lapangan hijau. Si Professor (julukannya) menjadi manager yang tergolong sukses membangun Arsenal menjadi sebuah tim yang kompeten baik di EPL maupun di liga Champions. Sangat handal dalam membina sejumlah pemain muda seperti Henry, Fabregas, dan masih banyak lagi.

9. Gus Hiddink (5 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 8 November 1946 di Belanda. Tergolong pelatih yang telah banyak mengenyam asam garam. Berbagai klub serta negara telah merasakan sentuhan manis Hiddink. Salah satu prestasi fenomenalnya adalah membawa tim nasional Korea Selatan hingga semifinal di Piala Dunia 2002.
8. Louis Van Gaal (5.2 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir di Amsterdam, Belanda 8, agustus 1951. Memulai debut kepelatihaanya bersama Ajax Amsterdam dan meraih berbagai titel bersama klub ini. Ia sukses menjadikan generasi emas Ajax berjaya meraih tahta diantaranya liga champions pada 1994/95. Di periode 2000- 2002 ia sempat menangani tim Der Oranje namun dianggap gagal dan namanya sempat meredup. Di musim 2008/09 Van Gaal kembali menemukan sentuhanya ketika membawa AZ juara liga Belanda menggeser dominasi Ajax dan PSV selama ini. Kemudian ia kembali mencoba peruntungannya bersama Bayern Muenchen di Bundesliga. Dan tahun ini Van Gaal tengah dipercaya rakyat Belanda untuk melatih Timnas Belanda.
7. Manuel Pellegrini ( 5.5 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 16 September, 1953 di Chile. Karir kepelatihaannya banyak dihabiskan dengan mengangani sejumlah klub-klub di Amerika Latin. Namanya mulai naik daun saat berhasil menggenjot Villareal menjadi kuda hitam baik di kompetisi Eropa maupun liga Spanyol hingga akhirnya kini ia direkrut oleh Real Madrid. Namun, karena dianggap gagal, ia pun dipecat klub raksasa itu. Sekarang Pellegrini tengah menangani klub lain asal Liga Spanyol, Malaga.
6. Carlo Ancelotti (6 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 10 Juni 1959 di Reggiolo, Italia. Puncak karir kepelatihaanya ketika berhasil meraih berbagai piala bersama raksasa Italia, AC Milan. Ia pun tercatat sebagai salah satu orang yang berhasil meraih Liga Champions baik sebagai pemain ataupun pelatih. Klub besar seperti Chelsea pun sudah merasakan tangan dingin dari Ancelotti. Namun Sekarang dia mencoba peruntungan melatih Klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain.
5. Roberto Mancini (6 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 27 ovember 1964 Ancona, Italia. Merupakan manager muda yang dianggap potensial. Sangat menyukai tipikal formasi menyerang. Namanya muncul di permukaan ketika menjadi asisten pelatih dari Sven Gorran Erricson saat di lazio. Setelah dianggap cukup sukses di lazio pada periode 2002-2004, ia pun akhirnya bergabung dengan raksasa Italia, Inter Milan. Saat ini ia melatih Manchester City.
4. Sir Alex Ferguson (7 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 31 Desember 1941 di Glasgow, Skotlandia. Salah satu manager terbaik sepanjang masa. Merupakan tokoh penting dibalik berdirinya emperium raksasa Eropa, Manchester United.
3. Fabio Capello ( 11 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Seorang manajer berkebangsaan Italia. Merupakan contoh pelatih bertangan dingin yang lebih mementingkan hasil ketimbang permainan. Ia sempat merasakan masa keemasan bersama AC Milan di periode 90-an dengan trio Belandanya. Sekarang dia tengah melatih Timnas Rusia.
2. Jose Mourinho ( 11 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 26 January 1963, Mourinho terkenal dengan gayanya yang necis dan eksentrik yang kerap memancing kontroversi di media pers. Sebagai seorang pelatih muda Maurinho memang sudah kesohor akan kemampuannya dalam kejeniusannya menganalisa taktik permainan. Mulai muncul di permukaan saat meraih Liga champion 2004 bersama FC Porto dengan menaklukan AS Monaco 3-0 di final. Alhasil ia pun direkrut chelsea yang kala itu sedang dalam proses membangun emperium eropa bersama Abrahamovic-nya.
Salah Satu statement terkenal yang dilontarkanya ketika bergabung pertama kali dengan Chelsea adalah, “Jangan sebut aku arogan, tapi aku memang jawara Eropa, dan kupikir aku memang orang yang spesial”. The  Special One (sapaan akrab Mourinho), sedang melatih klub kaya raya Spanyol, Real Madrid.
1. Fellipe Scolari ( 16.6 juta euro per tahun)
pelatih bola termahal
Lahir 9 November 1948 di Passo Fundo, Rio Grande do Sul. Big Phil (julukannya) mulai menanjak karirnya semenjak berhasil membawa Cafu cs mengangkat trofi Piala Dunia 2002.

Sumber
Readmore...

Sejarah Lahirnya Sepatu Sepakbola

0 komentar
 
Sepatu bola adalah salah satu hal yang harus diperhatikan oleh seorang pemain sepak bola, Karena sepatu bola adalah salah satu hal yang menentukan permainan sepak bola seorang pemain. Dan ternyata penggunaan sepatu sepak bola mempunyai sejarah dan asal-usul yang panjang.
Dulu pada masa awal sepakola diperkenalkan di Inggris (sekitar pertengahan abad 18), pemain bola boleh mengenakan kasut jenis apa pun di lapangan. Sepatu dengan alas polos dan sering dipakai untuk kerja pun diperbolehkan. Sepatu wanita dengan hak agak tinggi bahkan pernah digunakan lelaki di lapangan hijau.
Kemudian, keluarlah peraturan FIFA pada 1863. Salah satunya berbunyi, “Yang tidak memakai paku menonjol, lempengan besi, atau getah karet pada sol sepatunya diperbolehkan bermain”.
Aturan itu memunculkan gairah tukang sepatu di Inggris dan Eropa untuk membuat sepatu khusus sepak bola. Sebelum industri massal dimulai, tukang sepatu kebanyakan membuatnya dalam skala rumah tangga.
Pada 1895, Joe dan Jeff Foster mendirikan J.W. Foster and Sons di Bolton, Inggris, sebelum mengubahnya menjadi Reebok pada 1958. Sejak Januari 1905, Herman Jansen membuat toko sekaligus bengkel kasut di rumahnya di Kota Hengelo, Provinsi Gelderland, Belanda timur. Pada tahun yang sama, muncul pula pembuat sepatu Gola di Inggris.
Industri sepatu kian menggeliat ketika adik-kakak Adolf dan Rudolf Dassler membuka pabrik dengan nama Gebruder Dassler Schuhfabrik pada 1924. Dua bersaudara itu akhirnya pecah kongsi pada 1947. Adolf membentuk Adidas dan Rudolf menelurkan Puma. Mulai tahun 1910-an, sepatu dengan nama Cup Final Specials mendunia berkat “gigi-gigi” kayu di bagian bawah agar pemain mudah mencengkeramkan kakinya ke tanah. Ujung sepatu dibuat dengan pola anyaman agar pemain mudah menggerakkan jari kakinya selama mengontrol bola. Bentuk gigi itu seperti tabung dengan tiga paku kecil berujung tajam. Pemain harus memakukkan “kuku” itu ke sol dengan palu kecil.
Ukuran gerigi itu pun bervariasi. Pemain akan memilih gigi lebih panjang untuk bermain di lapangan becek agar tidak mudah terpeleset. Salah satu tugas wasit dan asistennya adalah mengecek sol itu sebelum pemain masuk ke lapangan. Jika gigi sepatu terlalu tajam dan menonjol, pemain tak diperbolehkan masuk. Kasut - kasut masa silam itu dibuat dari bahan kulit tipis tapi berat. Modelnya berupa lars panjang atawa boot agar bisa melindungi engkel pemain dari sepakan lawan.

Sepatu baru umumnya keras dan kaku sehingga sering membuat kaki pemakainya cedera. Agar lebih lentur dan enak dipakai, sepatu direndam dulu selama beberapa jam sebelum dikenakan, lalu dijemur sebentar agar kandungan air tidak memberatkan sepatu. Di era 1920-an, sepatu bola mulai diproduksi secara massal. Salah satu yang terkenal di era itu adalah Manfield Hotspur. Sepatu kulit ini tidak hanya diproduksi untuk pemain dewasa, tapi juga untuk semua umur termasuk anak-anak.
Sepuluh tahun kemudian, muncullah variasi warna tali sepatu. Selain hitam, ada pula putih, merah, dan lainnya. Di lapangan, pemain kerap menggonta-ganti tali ini karena proses rendam-jemur sepatu membuat tali mudah rusak.
Pada 1951, perusahaan sepatu mulai mengendus bisnis baru. Mereka mencatut nama pemain terkenal untuk nama produknya. Bintang Inggris saat itu, Stanley Matthews, menjadi nama sepatu keluaran CWS. Ia mencatatkan diri sebagai pemain pertama yang disewa sebagai bintang iklan sepatu. Maka, dimulailah komersialisasi sponsor oleh produsen sepatu kepada pemain, yang saat itu mendapat gaji maksimal 20 poundsterling.
Selain Matthews, pemain-pemain lain mulai mendapat tempat khusus di hati produsen. Sepatu Bobby Charlton, contohnya, beredar pada 1964. Dua tahun kemudian, muncul kasut bernama Pele, yang dibuat sesuai tuntutan gaya main lincah ala pemain Brasil itu. Matthews juga menjadi salah satu pengguna sepatu Continental, seri terbaru dari Manfield Hotspur dan dikenakan pemain-pemain di Eropa serta Brasil. Sepatu ini dibuat pada 1950-an hingga 1960-an. Pada masa itu, sol sepatu juga dibuat dengan bahan karet, plastik, atau logam dengan pengait sekrup.
Selama itu sepatu sepak bola identik dengan kombinasi warna hitam atau cokelat dengan strip putih. Puma pernah membuat sepatu putih pada 1958, tapi baru dipertontonkan oleh pemain Inggris, Alan Ball, satu dekade kemudian. Kelir lain mulai bermunculan pada 1998, salah satunya dikenakan oleh pemain Maroko, Moustafa Hadji. Pada 1995, mantan pemain Liverpool, Craig Johnston, mendesain sepatu bernama Predator yang diproduksi oleh Adidas. Sepatu ini menggunakan kulit kanguru sebagai lapisan luarnya yang diklaim mempermudah lengkung arah bola. Klaim ini membuat sepatu itu laris manis dan antara lain dipakai eksekutor seperti Zinedine Zidane, David Beckham, dan Steven Gerrard.
Saat ini produsen membuat beragam sepatu dengan teknologi mutakhir sesuai kebutuhan pemakainya. Bentuk, desain, dan bahannya dibuat agar pemain bisa menggerakkan kakinya senyaman mungkin dan aman. Kuku-kuku di solnya pun tak selalu berjumlah sama satu dengan yang lain. Gigi-gigi yang awalnya berbentuk bulat berubah menjadi pilih dan ini sering dianggap gampang melukai lawan.

Sumber
Readmore...