17 Jan 2013

Nahkodai Muenchen, Ajang Pembuktian Guardiola

0 komentar
 
 

Masa depan Josep Guardiola terjawab sudah. Mantan entrenador Barcelona ini dipastikan akan menukangi Bayern Munich musim depan. FC Hollywood akan menjadi kapal perang Guardiola untuk membuktikan ia tak "bergantung" pada Barcelona.

Sejak memutuskan rehat di akhir musim lalu, masa depan Guardiola terus menjadi pertanyaan. Beberapa jam sebelum Bayern Munich mengumumkan telah mengikat Guardiola dengan kontrak berdurasi 3 tahun, Manchester City dan Chelsea menjadi favorit.

Hal itu didukung dengan klaim Guardiola yang mengaku sangat ingin berkarier di Inggris. "Sebagai pemain, saya tidak bisa mewujudkan mimpi untuk bermain di (Premier League) sana. Tapi, saya berharap mendapat tantangan menjadi pelatih atau manajer di sana,” kata Guardiola dilansir The Sun.

"Saya ingin merasakan pengalaman seperti semua pelatih dan pemain di sana. Saya ingin merasakan dukungan suporter, lingkungan, media massa, gaya permainan para pemain, dan semuanya,” kata pria yang berposisi sebagai gelandang bertahan saat masih menjadi pemain ini.

Namun tak berapa lama, Bayern lewat situs resminya memastikan Guardiola akan melatih Franck Ribery dan kawan-kawan terhitung mulai 1 Juli 2013 mendatang. Ia menggantikan Jupp Heynckes yang memutuskan untuk pensiun setelah kontraknya di Allianz Arena berakhir pada 30 Juni 2013.

"Kami senang mampu meyakinkan Pep Guardiola untuk bergabung dengan FC Bayern dan berhasil mengalahkan beberapa klub-klub papan atas yang juga menginginkan jasanya. Pep Guardiola salah satu pelatih tersukses di dunia dan kami yakin dia akan membawa banyak hal tak hanya untuk Bayern tapi juga sepakbola Jerman. Kita akan melihat dia mulai bekerja pada Juli 2013," kata CEO Munich, Karl-Heinz Rummenigge. 

Namun hingga saat ini, detail kontrak Guardiola di Allianz Arena masih dirahasiakan. Guardiola sendiri juga belum memberikan "kata sambutan" setelah dipastikan akan melatih Bayern Munich musim depan.

Ajang Pembuktian Guardiola
Tinta emas yang ditorehkan Guardiola saat melatih Barcelona memang sangat fantastis. Torehan 14 trofi termasuk tiga gelar La Liga dan dua trofi Champions League dalam empat musim cukup untuk menggambarkan kehebatan Barcelona di bawah rezimnya.

Namun, Guardiola akhirnya memutuskan pensiun setelah musim 2011/2012 berakhir. Sayangnya, perpisahan Guardiola dengan Blaugrana harus dinodai dengan lepasnya gelar La Liga setelah sukses dirampas Jose Mourinho bersama Real Madrid.

Setelah sekian lama menyandang status pengangguran, Guardiola kini siap kembali bergelut dengan dunia yang telah membesarkan namanya itu. Come back Guardiola ini juga akan menjadi pertaruhan besar dalam kariernya.

Ya, kesuksesan Guardiola melatih Barcelona memang masih mendapat reaksi sumbang dari beberapa kalangan. Banyak yang menilai Guardiola hanya "beruntung" memiliki skuad yang telah matang di Barcelona. Tak hanya itu, alasan menghindari Mourinho juga sempat mencuat.

Menariknya, keraguan juga dilontarkan beberapa mantan punggawa klub Catalan itu, Deco salah satunya. "Guardiola adalah pelatih bagus di Barca, tetapi dia tidak menciptakan apa pun. Untuk memberikan penilaian yang adil, kita harus melihat kiprah Guardiola di klub lain," kata Deco saat itu.

Hal senada juga diungkapkan mantan kiper Barcelona, Vitor Baia. Bahkan,  Baia dan Deco lebih menempatkan Mourinho sebagai pelatih terbaik saat ini. "Pep telah melakukan sesuatu yang sangat luar biasa di Barcelona tetapi dia harus mendemonstrasikan hal yang sama di klub lain."

"Memang benar, untuk mencapai level Mourinho, Pep harus memenangkan gelar di liga lain. Dia memiliki waktu untuk membuktikan bahwa dia juga dapat melakukannya dengan baik di negara lain seperti yang dilakukan Mourinho," lanjut Baia.

Kini jawaban atas keraguan itu akan coba diberikan Guardiola bersama Munich. Guardiola memang masih belum menjelaskan alasannya lebih memilih klub raksasa Bundesliga itu dibanding klub-klub lainnya.

Apakah Guardiola "mencari aman" dengan memilih Munich yang kini tampil dominan di Bundesliga? Atau fakta bahwa Munich saat ini didominasi pemain-pemain muda dan secara permainan sangat potensial untuk doktrin gaya tiki-taka khas Barcelona?

Terlepas apapun alasan Guardiola, yang jelas kini karier Guardiola akan dipertaruhkan. Ia harus menjawab bahwa ia meraih kesuksesan bersama Barca bukan karena mendompleng Lionel Messi, Xavi Hernandez maupun Andres Iniesta. Kita tunggu pembuktian Guardiola.


sumber

Leave a Reply